Penerbit Erlangga

Jacky Mussry mengawali kariernya dari dunia yang sama sekali berbeda dengan apa yang ditekuninya sekarang ini. Dulu beliau lebih dikenal sebagai ‘anak gunung’ karena sering naik-turun gunung dan keluar-masuk hutan serta banyak terlibat di bidang yang terkait dengan musik. Jacky Mussry pernah menjadi disc jockey (DJ) terbaik Indonesia pada akhir era 80-an, bahkan sebelumnya adalah seorang musisi yang tampil dalam beberapa kelompok musik, antara lain Squirrel bersama Dewa Budjana dan Ari Ayunir. Prestasi lainnya di bidang musik adalah menjadi pemain keyboard terbaik dalam salah satu festival rock terbesar di Indonesia pada era 80-an. Namun demikian, menurutnya musik adalah hobi dan itu tidak menghentikan tekadnya untuk tetap menjadi ‘orang sekolahan’. Ketika memberikan sambutan di acara promosi doktoralnya beberapa tahun silam, Jacky sempat bergurau menjelaskan betapa sulit dan panjang prosesnya untuk sekadar mengubah diri dari seorang ‘DJ’ menjadi ‘DR’, padahal yang diubah hanya satu huruf saja.

Jacky bergabung di MarkPlus, Inc. hampir lima belas tahun yang lalu ketika perusahaan tersebut masih terdiri dari beberapa belas orang karyawan dan masih bernama MarkPlus&Co. Jacky menjadi bagian dari perjalanan MarkPlus, Inc. yang sekarang telah berusia 21 tahun dan kini mempunyai sekitar 250 karyawan dengan kantor-kantor cabang di wilayah Barat dan Timur Indonesia serta beberapa negara ASEAN. Jacky terlibat dalam proses membangun MarkPlus, Inc. bersama Hermawan Kartajaya dengan berbagai kondisi, baik berat atau ringan, susah atau senang. Di MarkPlus, Inc. beliau semakin menyadari bahwa kita tidak boleh menyerah terhadap sesuatu yang kita yakini. Never give up on what you’re believed in, menjadi mottonya.

Saat ini Jacky menjabat sebagai Vice President dan Chief Knowledge Officer di MarkPlus, Inc. sekaligus mengepalai tiga unit bisnis inti, yaitu: MarkPlus Consulting, MarkPlus Insight, dan MarkPlus Institute of Marketing (MIM). Di MIM Jacky juga menjabat sebagai dekannya. Selain itu beliau juga dipercaya untuk memegang posisi sebagai Ketua Yayasan Philip Kotler Center for ASEAN Marketing dan juga aktif dalam organisasi Indonesia Marketing Association (IMA).

Selama di MarkPlus, Inc. terdapat sejumlah buku dimana Jacky juga terlibat dalam proses penulisannya, antara lain Perjalanan Pemikiran Konsep Pemasaran Hermawan Kartajaya – Dari Indonesia untuk Dunia: Simplifikasi, Redefinisi, Futurisasi (2010), MarkPlus on Marketing: The Second Generation – Model dan Pemikiran Generasi Ke-Dua MarkPlus (2007), Positioning, Diferensiasi, dan Brand: Memenangkan Persaingan dengan Segitiga Positioning-Diferensiasi-Brand (2004), MarkPlus on Strategy: 12 Tahun Perjalanan MarkPlus&Co Membangun Strategi Perusahaan (2002).

Saat ini Jacky sedang menyelesaikan adaptasi versi Indonesia dari buku teks Services Marketing yang ditulis oleh ‘guru’ di bidang services yaitu Christopher Lovelock bersama Jochen Wirtz, yang akan diterbitkan oleh Penerbit Erlangga dalam waktu dekat ini.

Jacky—yang sangat menyukai musik jazz—juga kerap meluangkan waktu untuk memenuhi permintaan mengajar atau menjadi pembicara tamu di sejumlah kelas S-2 beberapa perguruan tinggi, antara lain di UI, ITB, STP Trisakti, dan lain sebagainya. Belum lama ini beliau juga mendapat penghargaan sebagai salah satu Most Outstanding Lecturers dari SBM ITB-Jakarta.

Di waktu senggang Jacky selalu menyempatkan bermain piano untuk refreshing atau melakukan kegiatan outdoor termasuk juga bersepeda. Pemegang Certified Professional Marketer (Asia-Pacific) tersebut juga menyukai dunia otomotif, khususnya kendaraan penggerak roda empat atau jip di mana beliau sering ‘ngoprek’ beberapa jip yang dimilikinya.

Pendidikan: