Masyarakat Jangan Mudah Terpengaruh Informasi Hoaks

Terkait penolakan jenazah pasien yang terdampak virus corona (Covid-19), Wakil Direktur Umum Keuangan RSWN Wongsonegoro Semarang, Dr Eko Krisnarto meminta masyarakat jangan mudah terpengaruh informasi hoaks. Ia menerangkan, tanah pemakaman jenazah tidak bisa terkontaminasi oleh virus korona. Karena virus korona yang ada pada jenazah, diperkirakan hanya bisa bertahan selama 1-2 hari. Setelah itu virus tersebut akan mati.

“Virus corona tidak bisa hidup tanpa sel hidup. Sementara jenazah adalah sel mati. Dengan demikian virus corona juga akan ikut mati,” ujarnya saat menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dan beberapa perlengkapan lainya dari CSR PT Penerbit Buku Erlangga Cabang Semarang, di RSWN Wongsonegoro, Senin (13/4).

Untuk itu, ia berharap masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam memutus rantai penyebaran virus korona. Salah satunya dengan tidak menghalang-halangi penguburan jenazah terdampak virus corona di tempat manapun.

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang pemakaman dari penderita pasien dengan pengawasan (PDP). Terutama bagi keluarga pasien tidak diizinkan untuk mengurus jenazah. Karena jenazah dan seluruh pakaian yang digunakan masih banyak mengandung virus corona. Selain itu, jenazah tidak boleh disentuh maupun dicium. Tak hanya itu, jenazah tidak perlu dimandikan karena cairan yang keluar dari tubuh jenazah juga masih banyak mengandung virus.

“Jadi jenazah harus dibungkus plastik untuk melindungi mereka yang mentransfer dan melumurkan jenazah dari kontaminasi virus korona. Bahkan di RSWN Wongsonegoro memiliki APD yang lengkap. Itupun juga harus digunakan untuk pemulasaran jenazah,” imbuhnya.

Adapun perkembangan jumlah PDP virus korona di RSWN Wongsonegoro, sampai saat ini secara total ada 127 pasien dan yang dirawat sekitar 41 pasien. Kemudian pasien yang pulang dan sembuh sekitar 69 orang. Sementara pasien yang meninggal ada 16 orang. Namun jumlah pasien tersebut bisa terus bertambah. Hal itu karena RSWN Wongsonegoro menerima rujukan pasien dari beberapa rumah sakit umum di daerah.

“Baru-baru ini menerima pasien rujukan Covid-19 di RSUD Sragen dan dinyatakan positif. Kami berharap pasien bisa tetap optimis, semangat dan memiliki hati yang gembira. karena itu adalah obat. Termasuk tidak lepas dari dukungan keluarga sangat berarti bagi pasien,” terangnya.

Sementara bentuk kepedulian RSWN Wongsonegoro kepada pasien dengan memberikan obat sesuai protokol. Bahkan setiap sepekan, dua kali memberikan edukasi bagi pasien. Di samping itu untuk pasien PDP diajak keluar untuk melakukan senam. Sehingga mereka bisa terkena paparan sinar matahari. Sebab selama dua pekan mereka harus diisolasi kembali di ruang isolasi.

“Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada PT Penerbit Buku Erlangga dan beberapa organisasi masyarakat. Mereka sangat peduli sekali terhadap penanganan virus korona. Kami juga bersyukur disaat banyaknya APD yang menipis, namun banyak partisipasi dari masyarakat untuk membantu, sehingga kami tidak sendirian,” ungkapnya.

Sementara itu, Marketing Komunikasi PT Penerbit Erlangga Cabang Semarang, Wimalahadi Astawa mengatakan, pembagian CSR dilakukan sebagai bentuk kepedulian PT Penerbit Erlangga di Indonesia. Ada lima rumah sakit di Jawa Tengah yang diberikan CSR, di antaranya RSWN Wongsonegoro Semarang, RSUD Karanganyar Solo, RSUD Dr Muwardi Solo, RSUD Brebes dan RSUD Jepara.

“Total anggaran CSR yang diberikan di lima titik rumah sakit Rp 75 juta. Jadi setiap rumah sakit dianggarkan Rp 15 juta untuk CSR. Tak hanya itu, sebelumnya Penerbit Erlangga juga melaksanakan penyemprotan disinfektan di berbagai sekolah. Kemudian pemberian sembako dan uang tunai untuk satpam sekolah, guru wiyata dan karyawan Erlangga yang terdampak adanya virus corona,” jelasnya.

Sumber: https://www.suaramerdeka.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *