Pendidikan • Umum • Agama • Resensi • Kegiatan Sekolahku • Kompetisi • CSR • Acara Akan Datang • Liputan Acara • stillalice • SOCIOPRENEUR • layananun • quote • audio2016 • ksn • teropong2016 • Kontes Groufie Ramadhan |
Monday, 16 April 2007 23:28
Hmm, selingan yang cukup bikin otak kembali segar. Makanya, enggak lama kemudian, Dewi pun kembali berkutat dengan rumus-rumus, plus handphone-nya. Gambaran di atas bukan cerita rekayasa belia lho. Tapi beneran kejadian sama adik belia yang bentar lagi mau ikutan ujian akhir sekolah dan ujian akhir nasional. Kerjaannya tiap hari hampir seperti itu. Buka-buka buku persiapan ujian, berlatih ngerjain soal-soal--biar saatnya tiba, enggak kaget dengan jumlah soal yang seabrek. Sore harinya, pergi les or bimbel barengan temen-temennya.
Waduuh, emang ujian itu saat-saat yang paling tidak menyenangkan. Kecuali kalau Belia emang punya hobi aneh--sangat senang dengan ujian! Haha, tapi kalau enggak ada ujian, Belia bakal kayak Unyil or Nobita yang enggak pernah naik-naik kelas, atau beranjak ke SMP. Biar ngerasa ditemenin pas saat ujian, nih, belia kasih buat kamu-kamu yang mau ujian, tips-tips belajar yang bakal bikin kamu semangat ngadepin ujian yang udah di depan mata. Siap? Yuk!
Belia yang duduk di kelas tiga emang baru minggu kemarin ngadepin ujian akhir sekolah. Sekarang sih, tinggal nyusun strategi baru biar lebih sip di ujian akhir nasional. Kalau di sekolah Belia udah bosan sama pemantapan yang dikasih oleh bapak dan ibu guru. Well, saran belia sih, jangan dulu bosan lah. Pemantapan alias tambahan pelajaran yang mereka berikan itu berguna banget, lho. Kerasa banget pas zaman belia sekolah dulu. Hal yang belia rasakan ternyata dialami juga oleh Nurlaila, cewek yang berasal dari SMAN 1 Bandung. "Sekolah aku ngasih pemantapan dari bulan Januari. Pemantapannya pagi-pagi banget. Dari pukul enam. Aku sih dateng. Itung-itung persiapan kita buat ujian, ada sekira empat bulan yah. Kalau yang efektif, kitanya sendiri cuman dua minggu," ucapnya kepada belia.
Sayangnya, beberapa orang malah enggak ngerasain manfaat dari pemantapan. "Pemantapan sih jalan terus. Tapinya aku enggak mantap-mantap. Males, kali ya?" ujar Deyz yang juga sekolah di SMAN 1 Bandung ini setengah bertanya. Iih, sifat kayak yang dipunyai Deyz ini yang kudu buru-buru diberantas. Kalau enggak, wuihh, pastinya kebayang nilai-nilai yang bakal diterima entar.
Nah, biar enggak dapet nilai yang jelek, sebelum belajar Belia harus punya target. Soal ujian kemarin yang enggak bisa dikerjain--lupain dulu untuk sementara. Sekarang waktunya untuk liat ke depan! Kalau udah nemu target apa yang ingin Belia capai, next stepnya adalah Belia mesti bikin jadwal yang belajar yang kudu dipatuhi. Hehe, biasanya sih, jadwal belajar udah tersusun, tapi kitanya yang enggak disiplin. Kudunya belajar, eh, malah asyik baca novel...
Kalau udah tau targetnya apa, Belia tinggal memfokuskan diri untuk ngadepin tantangan selama si target tadi dikejar. Kayak tips yang belia temukan di salah satu situs di internet yang memuat beberapa tips belajar dari pelajar di beberapa negara dunia. Seorang pelajar dari Amrik bilang kalau belajar di rumah bisa banget bikin dia inget apa yang udah dikasih gurunya di sekolah tadi. Begitu waktu belajar tiba, hal pertama yang dilakukannya adalah bikin review pelajaran apa yang udah didapatnya tadi. Setelah mereview, langkah berikutnya adalah baca dengan singkat--nggak perlu terlalu serius--lalu dibikin kesimpulannya. Dengan cara seperti itu, besoknya udah punya gambaran, tinggal nambahin aja yang belum kamu tahu.
Yang kedua, kamu mesti konsentrasi penuh waktu mendengarkan pelajaran di sekolah. Materi yang kamu dengar bakal mudah dipanggil lagi begitu kamu menghapal ulang pelajaran. Gampang emang, nyuruh orang konsentrasi. Kalau pelajarannya bikin boring dan cara ngajar guru bikin Belia tambah ngantuk, sulit banget buat konsentrasi. Guru kimia belia dulu pas di SMA sih bilang kalau pengen ngilangin ngantuk gampang. "Ambil peniti, jepit mata kamu pake peniti. Atau ganjel pake tusuk gigi!" katanya kejam. Haha, enggak mungkin dong ya! Paling mungkin sih keluar bentar, cuci muka, ngaca, baca SMS dari pacar or gebetan yang bikin seneng, voila! Ngantuknya dijamin ilang...
Third, Belia yang demen nulis-nulis or ngetik-ngetik di depan komputer, bisa pake tips ini. Kalau di kelas enggak sempet nyatet, dan kepaksa minjem catetan ke temen sebangku Belia, jangan sekali-kali ngambil jalan pintas untuk memfotokopi catetan tersebut. Justru, kalau Belia dapet kesempatan untuk minjem catetan, mending dicatet ulang aja catetan temen Belia tadi. Males nulis? Gampang, dengan kecanggihan komputer, yang harus Belia lakukan adalah mengetik catetan tadi di kompinya Belia. Masih males juga? Ambil scanner, dan cess! Scan aja semua bagian-bagian pentingnya. Eh, itu sih sama aja dengan fotokopi. The best way-nya adalah mencatat ulang. Logikanya, dengan mengetik ulang catatan berarti sama saja dengan membaca ulang pelajaran yang baru saja kamu dapat dari sekolah. Materi yang diulang tadi bisa tersimpan di memori otak buat jangka waktu yang lama. Lebih bagus lagi kalo kamu mau membaca kembali atau mempelajari catatan tersebut setelah diketik. Susah lupanya!
Cara lainnya adalah, mencatat ulang dengan gaya bahasa or kata-kata yang gampang banget kamu inget. Disingkat-singkat seperti bahasa di SMS oks juga. Asal, enggak bingung aja pas baca ulang. Nah, supaya semua rumus or hafalan tadi nempelnya lama di otak, Belia bisa bikin sekreatif mungkin si catatan tadi. Misalnya nih, ditulisnya enggak di buku tulis biasa, tapi di selembar kertas lipat warna atau di atas kertas kecil seukuran kartu nama. Kayak gini, efektif banget buat dibaca ulang pas lagi waktu senggang. Ahem, asal enggak dipakai untuk contekan aja ya!
Belajar dikelilingi sesuatu yang menyenangkan juga membantu otak Belia untuk menyerap pelajaran lho. Misalnya, sambil dengerin musik. Pilih musik yang enggak terlalu kenceng. Kalau Belia milih musik klasik malah bagus. Musik tipe ini cocok banget buat menemani kamu selama mengerjakan tugas yang jawabannya sudah pasti, kayak matematika, ilmu alam atau bahasa asing.
Gimana? Masih enggak cocok juga dengan tips tadi? Mungkin Belia adalah tipe orang yang senang belajar kelompok, seperti temen-temen dari SMAN 1. "Kalau nanya sama guru atau orang lain kan pasti ada rasa canggung. Apalagi kalau kitanya enggak ngerti-ngerti juga. Malu kan? Nah, kalau sama temen sih santei aja. Mau nanya berapa kali juga karena kita lemot, santei. Dan justru lebih ngerti, karena dia kan neranginnya lebih ke temen bukan yang ngeguruin gitu," beber Annisa panjang lebar.
Bukan tipe belajarnya Belia juga? Wah, kalau begitu tampaknya Belia termasuk tipe orang yang suka belajar pake sistem kebut semalem. Untuk orang-orang yang seperti ini, kudu punya ketahanan tubuh yang berlebih. Gimana enggak, di saat waktunya untuk istirahat alias tidur, ini masih berkutat dengan catatan dengan segala rumusan di dalemnya. Besok mesti bangun pagi, dan otak pun dipakai untuk mengerjakan soal-soal. Makanya, seminggu sebelumnya mendingan rajin-rajin olah raga, biar pas ujian tiba, stamina tubuh Belia prima.
Beberapa orang pelajar di Australia malah lebih suka belajar di siang hari. Maklum, badan masih segar setelah tidur cukup di malam hari, jadi semangat masih tinggi. Kondisi yang bagus tersebut tidak mereka sia-siakan begitu saja. Pagi mereka konsentrasi penuh pada pelajaran di kelas dan siangnya konsentrasi untuk mengulang kembali. Malam hari hanya mereka gunakan untuk mengerjakan aktifitas ringan atau pekerjaan rumah. Jadi tidak pernah ada kata begadang. Boleh juga tuh! Nah, Belia mau pake tips yang mana? Apapun pilihan Belia, kami seluruh kru belia mau ngucapin: Selamat belajar, mudah-mudahan semuanya lulus dengan nilai bagus! ***
tishaˍ
This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it
Musawwadah Mochtar, Anak Pedagang Siomay ke Kejuaraan Fisika Tingkat Asia Dan Internasional
Anak pedagang siomay dari Kampung Kebon Duaratus, Kelurahan Kamal, Kalideres, akan mewakili Indonesia ke kejuaraan fisika tingkat Asia dan internasional.
Musawwadah Mochtar, 17, siswa kelas III SMAN 78 Kemanggisan sebelum meninggalkan Tanah Air, diantar rombongan dipimpin Kasudin Dikmenti Jakbar Abdul Hamid pamitan kepada Walikota Fadjar Panjaitan, Rabu (28/3).
Saat ini, putera pertama pasangan Musa dan Dewi Agustina sedang persiapan menuju ke Shanghai, China untuk memperebutkan Piala Honorable Mention Olimpiade Fisika Asia, 20 - 30 April. Sedangkan Juli bersama empat putra terbaik Indonesia ikut Olimpiade Fisika Dunia di Teheran, Iran.
Saat pamitan kepada Walikota Fadjar di kantornya, Jalan Raya Kembangan, terungkap bahwa alumni SMPN 45 Cengkareng berasal dari keluarga sangat sederhana. “Ayahnya karyawan swasta di bidang farmasi, sedangkan ibunya di rumah berdagang siomay. Tapi anaknya memiliki prestasi luar biasa,” ujar Abdul Hamid didampingi staf Humas Dikmenti, Imbang Santosa.
Kepsek SMAN 78, Jumadi menambahkan Mochtar merupakan satu-satunya pelajar SMA di Jakarta yang mewakili Indonesia di kejuaraan fisika tingkat dunia. “Selama belajar di SMAN 78, dia pernah bermasalah dengan Komite Sekolah karena beberapa bulan tak membayar uang komite (dulu SPP-red), tapi kami upayakan agar anak ini dibebaskan dari biaya sampai lulus SMA,” papar Jumadi sambil menambahkan sejak 1993 Indonesia mengikuti Olimpiade Fisika, sekolahnya sudah mengirimkan enam siswa ke ajang lomba tersebut. Semuanya kini di luar negeri karena mendapatkan fasilitas pendidikan dan pekerjaan yang lebih memadai.
MOHON DOA RESTU
Mochtar yang berpenampilan sangat sederhana mohon doa restu kepada Walikota dan menyampaikan terima kasih atas pemberian uang saku untuk ke Shanghai sebesar 1.000 dolar AS. “Uang saku ini setara dengan tiga bulan gaji saya sebagai Walikota. Jadi, agar dimanfaatkan dengan baik. Mudah-mudahan, Mochtar dapat meraih medali emas sehingga mengharumkan nama bangsa Indonesia,” harap Pak Wali sesuai menyerahkan uang pecahan 100 dolar AS sebanyak sepuluh lembar.
Saat ditanya apa menu makanan sehari-hari sehingga otak Mochtar bisa menjadi sangat cerdas, dia menjawab makanannya biasa saja. Lauk apa adanya di rumah, namun dia memang sering makan siomay yang terbuat dari ikan. Adapun prestasi Mochtar selama belajar di sekolah unggulan tingkat nasional tersebut, nilai mata pelajaran fisika selalu di atas 9.
Tahun 2005 dia meraih medali emas bidang fisika dalam OSN di Jakarta, sedangkan 2006 mengikuti Olimpiade Fisika Tingkat Asia di Kazaktan, dan tahun ini akan lomba di Shanghai serta lanjut ke tingkat dunia di Iran mulai 1 Juli, bertepatan dengan ulang tahunnya ke-18.
Sumber: Harian Poskota
Most Read Articles |
PT. PENERBIT ERLANGGA
Jl. H. Baping Raya No. 100
Ciracas, Jakarta Timur 13740
Telp. (021) 871 7006
Fax. (021) 877 946 09
Whatsapp. 08191-1500-885
Hotline. 1500-885