Penerbit Erlangga

Written by Ulfiatu Rochmah Saturday, 17 October 2015 09:03

Banyak sekali pemikiran menjadi seorang mahasiswa itu hal yang luar biasa. Namun, sebenarnya mereka sendiri tidak mengetahui apa-apa yang ada di dalamnya. Menjadi seorang mahasiswa itu tidak mudah, bahkan dapat dikatakan sebagai tantangan bagi yang sedang menjalaninya. Apalagi bila anda mengalami awal proses perubahan dari sekolah menengah atas menuju sekolah di perguruan tinggi. Bicara tentang hal ini, saya pernah mendapatkan pengalaman yang mungkin teman-teman, bahkan anda sendiri juga pernah atau akan mengalaminya saat menjadi mahasiswa baru.

Perkenalkan terlebih dahulu, saya adalah seorang mahasiswi yang sedang menjalani kuliah dengan jurusan pendidikan bahasa inggris. Pengalaman saya saat menjadi mahasiswa baru ialah ketika saya memasuki hari pertama masuk kuliah, saya dan teman-teman sudah mendapati mata kuliah intensive course. Ini jelas sekali berbeda saat kita menjadi murid di sekolah dasar, menengah pertama, atau pun menengah atas. Awal masuk sekolah yang hanya diawali dengan perkenalan antar siswa-siswi, perkenalan nama guru, gambaran jadwal pelajaran, hingga jadwal untuk cepat pulang di hari pertama. Berbeda sekali bukan?? Namun yang saya akan tekan kan pada cerita ini ialah ketika saya dan teman saya tidak seberapa tahu akan hal jadwal online untuk mata kuliah sehari-harinya. Hari pertama itu, saya hanya membuka jadwal mingguan di siakad, bukan jadwal harian. Di jadwal tersebut hanya tertulis mata kuliah Intensive Course pukul 08.00 sampai 10.30. Saya dan teman saya sudah mengikuti mata kuliah tersebut, setelah itu kami memutuskan untuk pulang. Pada pukul 12.30, teman lain saya memposting tentang mata kuliah hari ini tidak hanya Intensive Course, namun terdapat Basic Course juga. Awalnya saya cemas karena saya telah meninggalkan mata kuliah tersebut, bagaimana tidak? Untuk mengoperasikan siakad saja saya masih bingung. Pada esok harinya, satu dari teman saya menyampaikan bahwa yang tidak mengikuti mata kuliah kemarin disuruh menghadap ke Kantor Jurusan. Baru menjadi mahasiswa sudah mendapat kejadian yang tak terduga seperti ini, lalu apa yang akan dikatakan dosen yang saya hadap nanti? Tanpa berpikir panjang, saya dan beberapa teman mewakili untuk menghadap seorang dosen. Awalnya dosen tersebut sangat marah kepada kita, lalu dengan berjalannya waktu saya mencoba untuk meredakan suasana dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, bahwa di siakad tersebut awalnya tidak menampilkan jadwal harian hanya jadwal mingguan. Langsung saja dosen tersebut memeriksa siakad atas pertanggungjawaban apa yang telah saya katakan. Alhamdulillah, saya dan teman-teman bisa lega, karena di siakad tersebut memang belum menampilkan jadwal harian. Lalu si dosen menyampaikan kepada kita untuk tidak langsung pulang, setidaknya meminta konfirmasi teman lainnya tentang jadwal hari ini masih berlanjut atau tidak, karena posisi kami sebagai mahasiswa baru yang seharusnya tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan hingga fatal seperti ini untuk ke depannya. Dari pengalaman ini saya bisa mengambil pesan bahwa menjadi mahasiswa baru itu bukanlah hal yang mudah, bahkan banyak yang perlu dipelajari tentang seluk beluk dari peraturan hingga fasilitas yang disediakan oleh kampus kita, agar tidak mengalami kesalahan seperti yang saya alami. Ketika kita menjadi mahasiswa, hendaklah kita menyadari bahwa posisi kita saat ini lebih tinggi dari sekolah menengah atas. Seharusnya di posisi lebih tinggi ini pemikiran kita harus semakin cerdas dan perspektif atas apa yang ada di depan kita. Maka, disitulah kita bisa katakan bahwa mahasiswa itu luar biasa.

Oleh: Ulfiatu Rochmah